Jakarta, 5 Februari 2014
Auby sayang, hari ini adalah awal dari ceritamu nak.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kemarin malam (4/2) Ami beli testpack soalnya udah seminggu lebih Ami belum datang bulan alias menstruasi. Pas Abi liat testpack yang Ami beli, Abi excited banget sayang dan ga sabar suruh Ami test malam itu juga. Tapi Ami bilang kalo bagusnya dites pagi-pagi sekali.
Setelah shalat subuh, Ami coba pakai testpacknya. Abi tiba-tiba bangun pas denger Ami buka plastik testpacknya. Biasanya Abi masih bobo tuh nak, dibangunin subuh aja suka merem melek dulu. Hihihihi. Tapi pagi ini Abi langsung bangun dan nungguin Ami dari kamar mandi buat coba testpacknya.
Setelah Ami coba, testpacknya mulai mengeluarkan satu garis di bulatan kaca pertama. Tidak lama kemudian muncul sebentuk garis di bulatan kaca kedua. Benar-benar cepat munculnya nak dan garisnya pun tegas. Alhamdulillah! Biasanya kata beberapa teman Ami, ada yang nunggu munculnya garis itu lamaaa sekali dan kadang garisnya pun agak samar-samar.
Ami masuk ke kamar, Abi masih duduk di tempat tidur, benar-benar nungguin. Soalnya Abi biasanya kalo bangun pagi langsung nyalain TV, kali ini enggak. Hehehehe. Ami kasih testpacknya ke Abi, terus Ami diam. Abi ngeliat testpacknya sambil miring-miring kepalanya dan kerut-kerut dahinya.
"Hmm... ini apa artinya"
Ami masih diam, terus Ami kasih kemasan testpack yang ada petunjuk bacanya. Ami sengaja nak biar Abi penasaran. Hihihihihi.
Ami lihat Abi baca dengan seksama. Setelah Abi tahu artinya, Abi langsung peluk Ami dan kecup kening Ami. Mata Abi berkaca-kaca, mengucap syukur Alhamdulillah. Dia senang sekali nak mengetahui kehadiran kamu di rahim Ami. Kayaknya Ami belum pernah lihat Abi sebahagia itu selama ini. Bahkan sepertinya Abi lebih bahagia dibandingkan waktu 5 tahun lalu Ami mengangguk saat Abi meminta Ami jadi pacarnya. Hihihihihi.
Hari masih berlanjut. Sepertinya kedatangan kamu yang belum genap Ami ketahui satu hari sudah membawa rejeki lainnya. Sore harinya, Ami mendapatkan email dari Australia Awards Scholarship yang menyatakan bahwa Ami mendapatkan beasiswa dan bisa melanjutkan master di Australia. Walaupun awalnya Ami bingung bagaimana nantinya menjalani kehidupan sekolah dan kehidupan sebagai seorang ibu. Soalnya waktu minta ke ALLAH dulu, Ami hanya minta salah satu antara datangnya seorang bayi atau datangnya beasiswa ini. Tetapi Ami mensyukuri hal ini sebab rejeki yang datang pastilah memiliki keberkahannya masing-masing.
Setelah shalat subuh, Ami coba pakai testpacknya. Abi tiba-tiba bangun pas denger Ami buka plastik testpacknya. Biasanya Abi masih bobo tuh nak, dibangunin subuh aja suka merem melek dulu. Hihihihi. Tapi pagi ini Abi langsung bangun dan nungguin Ami dari kamar mandi buat coba testpacknya.
Setelah Ami coba, testpacknya mulai mengeluarkan satu garis di bulatan kaca pertama. Tidak lama kemudian muncul sebentuk garis di bulatan kaca kedua. Benar-benar cepat munculnya nak dan garisnya pun tegas. Alhamdulillah! Biasanya kata beberapa teman Ami, ada yang nunggu munculnya garis itu lamaaa sekali dan kadang garisnya pun agak samar-samar.
Ami masuk ke kamar, Abi masih duduk di tempat tidur, benar-benar nungguin. Soalnya Abi biasanya kalo bangun pagi langsung nyalain TV, kali ini enggak. Hehehehe. Ami kasih testpacknya ke Abi, terus Ami diam. Abi ngeliat testpacknya sambil miring-miring kepalanya dan kerut-kerut dahinya.
"Hmm... ini apa artinya"
Ami masih diam, terus Ami kasih kemasan testpack yang ada petunjuk bacanya. Ami sengaja nak biar Abi penasaran. Hihihihihi.
Ami lihat Abi baca dengan seksama. Setelah Abi tahu artinya, Abi langsung peluk Ami dan kecup kening Ami. Mata Abi berkaca-kaca, mengucap syukur Alhamdulillah. Dia senang sekali nak mengetahui kehadiran kamu di rahim Ami. Kayaknya Ami belum pernah lihat Abi sebahagia itu selama ini. Bahkan sepertinya Abi lebih bahagia dibandingkan waktu 5 tahun lalu Ami mengangguk saat Abi meminta Ami jadi pacarnya. Hihihihihi.
Hari masih berlanjut. Sepertinya kedatangan kamu yang belum genap Ami ketahui satu hari sudah membawa rejeki lainnya. Sore harinya, Ami mendapatkan email dari Australia Awards Scholarship yang menyatakan bahwa Ami mendapatkan beasiswa dan bisa melanjutkan master di Australia. Walaupun awalnya Ami bingung bagaimana nantinya menjalani kehidupan sekolah dan kehidupan sebagai seorang ibu. Soalnya waktu minta ke ALLAH dulu, Ami hanya minta salah satu antara datangnya seorang bayi atau datangnya beasiswa ini. Tetapi Ami mensyukuri hal ini sebab rejeki yang datang pastilah memiliki keberkahannya masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar